Pengaruh Kenaikan UMR Terhadap Gaji Pokok Anda

By Sely AnandaPublished 27 Dec, 2019 Diperbarui 20 Maret 2024

Kenaikan Upah Minimum Regional tahun 2020 merupakan salah satu berita yang banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Hal ini sangatlah wajar dan dapat dipahami karena pengaruh kenaikan UMR memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pendapatan karyawan.

Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten atau Kota (UMK) telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), berdasarkan data yang dikutip dari situs www.liputan6.com peningkatan pada UMP dan UMK adalah sebesar 8,51 persen.

Lalu apa yang menjadi faktor penting dari terjadinya kenaikan UMP dan juga UMK? Pada artikel kali ini, kita akan membahas semua hal penting yang berkaitan dengan UMR. Mulai dari pengertian hingga dampak dari adanya kenaikan UMP dan UMK pada perekonomian Indonesia.

Memahami Pengertian dan Pengaruh Kenaikan UMR, UMP, dan UMK

Pengaruh Kenaikan UMR 2020 Terhadap Gaji Pokok Anda

Pengertian Upah Minimum Regional (UMR)

Pertama-tama penting bagi Anda untuk memahami pengertian dari Upah Minimum Regional atau UMR sebelum berlanjut kepada pembahasan selanjutnya. UMR adalah suatu standar yang digunakan oleh pengusaha dalam memberikan upah kepada karyawan pada lingkungan usaha atau kerjanya.

Pengaruh kenaikan UMR sangat terasa dampaknya bagi perusahaan, karena kenaikan upah menyebabkan biaya faktor produksi juga naik. Dengan begitu, perusahaan harus menaikkan harga barang untuk meraih keuntungan.

Pengertian Upah Minimum Provinsi (UMP)

Kedua, pengertian tentang Upah Minimum Provinsi atau UMP yang juga menjadi bagian dari pemahasan kita kali ini tentang UMR. Apa yang dimaksud dengan UMP adalah upah minimum yang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di suatu provinsi.

Pengertian Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)

Upah Minimum Kabupaten/Kota atau UMK tidak terlalu berbeda dengan pengertian dari UMR dan juga UMP, sama-sama merupakan upah minimum. Perbedaannya adalah ruang lingkup berlakunya upah minimum tersebut, seperti UMK berlaku untuk seluruh kabupaten/kota.

Perbedaan UMR, UMP, dan UMK

Lalu apa perbedaan dari ketiga hal tersebut? Sebenarnya, dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000, penetapan nama UMR yang pernah dibagi menjadi UMR Tingkat I dan UMR tingkat II diubah namanya menjadi UMP dan juga UMK.

UMR tingkat I yang berada di tingkat provinsi diubah namanya menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP), dan UMR tingkat II di tingkat kota atau kabupaten diubah namanya menjadi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum, dijelaskan bahwa:

  1. Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri atas upah pokok termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring pengaman.
  2. Upah Minimum Provinsi yang selanjutnya disingkat UMP adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di satu provinsi.
  3. Upah Minimum Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat UMK adalah Upah Minimum yang berlaku di wilayah kabupaten/kota.

Baca juga: Inilah Perbedaan UMR dengan Gaji Pokok

Acuan dan Proses Perubahan Upah Minimum

Sebenarnya penetapan upah minimum dilakukan pemerintah setiap tahun dengan proses yang cukup panjang, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum Pasal 3 yang menjelaskan bahwa penetapan Upah Minimum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Pertama-tama Gubernur akan melakukan rapat yang dihadiri oleh banyak pihak dari birokrat, akademisi, buruh dan pengusaha untuk membentuk tim survei yang akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan secara langsung harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang dapat mewakili karyawan dan buruh.

Setelah survei dilakukan di sejumlah tempat-tempat yang dianggap representatif dari keseluruhan daerah, di perolehlah angka Kebutuhan Hidup Layak atau KHL yang kemudian akan di ajukan kepada pemerintah kembali untuk disahkan.

KHL digunakan sebagai dasar penentu upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja yang belum menikah (lajang).

Untuk lebih jelasnya, penetapan nilai KHL disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menentukan tahun pencapaian Upah Minimum sama dengan KHL.
  2. Memprediksi nilai KHL sampai akhir tahun pencapaian.
  3. Memprediksi besaran nilai Upah Minimum setiap tahun.
  4. Menetapkan persentase pencapaian KHL dengan membandingkan prediksi besaran Upah Minimum dengan prediksi KHL setiap tahun.

Note: Dapatkan ebook gratis tentang 4 Langkah Hemat Waktu Proses Payroll

Perbedaan Upah Minimum dan Gaji Pokok

Upah pada dasarnya sama dengan gaji, lalu apa perbedaan dari Upah Minimum yang telah ditetapkan pemerintah dengan Gaji Pokok yang Anda terima. Untuk memudahkan Anda memahami perbedaan antara Upah Minimum dan Gaji Pokok.

Gaji pokok merupakan imbalan dasar dari sebuah pekerjaan yang besarannya ditentukan menurut skala upah yang berlaku di perusahaan, sedangkan Upah Minimum akan ditetapkan oleh pemerintah dan sudah termasuk persentase kenaikan setiap tahunnya.

Gaji pokok setiap perusahaan dapat berbeda-beda sedangkan Upah Minimum baik UMP atau UMK akan sama pada setiap daerahnya.

Baca juga: Ketahui Berapa kenaikan Gaji Karyawan Per Tahun

Komponen pada Upah Minimum

Penting untuk mengetahui komponen-komponen yang menjadi bagian dari Upah Minimum, berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah adalah:

  • Upah Pokok atau Gaji Pokok

Komponen yang pertama pada upah minimum adalah upah pokok atau gaji pokok yang diartikan sebagai imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja atau karyawan menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

  • Tunjangan Tetap

Komponen yang kedua adalah tunjangan tetap yang merupakan suatu pembayaran yang teratur yang berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan kematian, tunjangan daerah, tunjangan makan, dan tunjangan transport.

  • Tunjangan Tidak Tetap

Komponen yang terakhir adalah tunjangan tidak tetap yang adalah pembayaran secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok.

Pengaruh Upah Minimum Terhadap Gaji Pokok

Anda mungkin bertanya-tanya apakah kenaikan UMP dan UMK berpengaruh terhadap gaji pokok Anda bila pada akhirnya gaji pokok Anda akan tergantung kepada ketentuan tiap-tiap perusahaan?

Jawabannya adalah, sangat berpengaruh. Hal ini dikarenakan gaji pokok yang ditetapkan kebijakan perusahaan, harus beracuan pada upah minimum yang ditetapkan pemerintah.

Perusahaan bisa memberikan upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok saja atau gaji pokok yang ditambah dengan tunjangan tetap, jika upah yang diberikan kepada karyawan terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap maka minimal gaji pokok adalah 75% dari jumlah upah minimum.

Menurut Pasal 41 PP Pengupahan menyatakan bahwa gaji pokok merupakan komponen dari UMK dan UMP, yang kemudian memunculkan kemungkinan sebagai berikut:

  1. Gaji pokok lebih kecil dari Upah Minimum, apabila perusahaan membayar upah sesuai UMP atau UMK dengan komponen gaji pokok dan tunjangan tetap.
  2. Gaji pokok sama dengan Upah Minimum, apabila perusahaan membayar upah sesuai UMP atau UMK dengan komponen gaji pokok tanpa tunjangan.
  3. Gaji pokok lebih besar dari Upah Minimum, apabila pengusaha membayar gaji pokok di atas UMP atau UMK.

Baca juga: Tiga Metode Penghitungan Struktur dan Skala Upah yang Wajib Dipahami Perusahaan

Pengaruh Peningkatan Upah Minimum Terhadap Ekonomi Di Indonesia

Peningkatan Upah Minimum bukan hanya memberikan dampak langsung kepada gaji pokok yang diterima karyawan, tapi  juga kepada perekonomian di Indonesia.

Hal ini banyak dibuktikan oleh studi tentang bagaimana peningkatan upah minimum berdampak pada produktivitas pada level perusahaan dan makro yang dilakukan.

Peningkatan produktivitas ini ditunjukan dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan untuk bekerja lebih keras, sehingga secara otomatis akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan membantu meningkatkan perekonomian negara.

Itulah kenapa, pentingnya pemerintah melakukan peningkatan jumlah upah minimum karyawan agar pengaruh kenaikan UMR terasa nyata.

Pengaruh kenaikan UMR juga harus dilihat dampaknya di bidang investasi. Studi World Bank Indonesia menjelaskan, UMR yang dinilai tinggi membuat produsen enggan untuk terus berinvestasi di wilayah dengan upah minimum yang relatif tinggi, sehingga berdampak pada biaya produksi yang tinggi dan mengurangi keuntungan.

Itulah beberapa penjelasan mengenai Upah Minimum Provinsi atau UMP dan Upah Minimum Kabupaten/Kota atau UMK yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan perekonomian negara, semoga informasi tersebut dapat berguna bagi Anda.

Atur payroll karyawan Anda dengan software HR terpercaya, Talenta. Selain mengatur payroll dengan elemen-elemen gaji seperti BPJS, PPh dan juga mampu menyesuaikan dengan Kenaikan UMP, Talenta juga miliki fitur pengaturan jadwal karyawan dan juga absensi. Anda dapat mencoba gratis dengan mengajukan demo di sini!

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Sely Ananda
Seorang profesional di bidang HR, talent acquisition, dan content writing. Memiliki pengalaman lebih dari 9 tahun di berbagai industri, mulai dari online media, teknologi, e-commerce, hingga retail.