HRD Work From Home? Empati Kunci Pentingnya

By Septina MuslimahPublished 14 Apr, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Masa pandemi seperti sekarang menuntut orang untuk bekerja di rumah. Sebagai HRD yang work from home, Talenta akan membocorkan tipsnya.

Krisis Covid-19 telah menjungkirbalikkan kehidupan, menyebabkan jutaan orang bergulat dengan seluruh emosi yang kuat.Sebagai manusia, wajar jika meniru atau bertindak tanpa berpikir panjang.

Alih-alih merespon dengan ketenangan, keberanian dan optimisme yang tak tergoyahkan, justru rasa takut yang akhirnya membajak pikiran dan menggagalkan segala pengambilan keputusan.

Sebagai HRD, WFH menjadi tantangan dan peluang terbesar yang pernah dimiliki karena meskipun banyak hal yang perlu disesuaikan dan perlu diubah.

Namun, justru ini saatnya bagi HRD menunjukkan cara terbaiknya dalam mengelola SDM dengan baik dan benar.

Seberapa Pentingnya Membangun Empati di Kala Work From Home?

Empati, Kunci HRD Perusahaan selama Work From Home

Empati adalah kemampuan manusia untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.

Seperti Atticus Finch dalam buku Harper Lee’s To Kill a Mockingbird “Anda tidak akan pernah bisa memahami seseorang kecuali Anda memahami sudut pandang orang tersebut atau berdiri dan berjalan dengan sepatu orang lain.”.

Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa arti empati yaitu untuk melihat apa yang orang lain lihat, merasakan apa yang orang lain rasakan.

HRD yang empatik perlu merasakan dan mengungkapkan kepeduliannya yang tulus kepada orang-orang di perusahaan dan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk meringankan mereka selama work from home.

Jelas beberapa HRD pasti sudah melakukannya. HRD sudah fokus pada angka, data karyawan, strategi yang akan dilakukan kepada orang-orang di perusahaan dan membuat kebijakan karyawan selama WFH berjalan.

Namun, memimpin dari kepala saja tidak cukup. HRD harus sangat terhubung dengan emosional orang-orang di perusahaan dan berada di antara mereka.

HRD yang berjalan tanpa membangun empati nyatanya tidak dapat berkolaborasi, inovasi dan lama kelamaan akan kehilangan karyawan terbaik perusahaan.

Contoh empati yang dilakukan HRD seperti memudarkan struktur hierarkis perusahaan yang terlalu kuat, memotong gaji karyawan agar terhindar dari PHK.

Selain itu HRD juga bisa membantu karyawan membayar keperluan medis karyawan selama WFH diterapkan.

Baca Juga: Apa Manfaat Software Payroll Penggajian Untuk Perusahaan?

5 Hal yang Dapat HRD Lakukan untuk Membangun Empati

Empati, Kunci HRD Perusahaan selama Work From Home

1. Berbicara dengan Karyawan dan Dengarkan Apa yang Mereka Katakan

Ya, sangat sederhana, tetapi sangat jarang dilakukan.

Sebagai HRD, telepon atau atur panggilan video dan benar-benar bertanya bagaimana keadaan orang-orang di perusahaan.

Tanyakan juga apa tantangan terbesar mereka untuk bekerja di saat seperti ini.

Sudah seharusnya HRD berperan untuk memastikan karyawan merasa aman untuk membagikan apa yang ada di dalam pikiran mereka dan memberi feedback tanpa perlu takut.

2. Bagikan Pengalaman Anda, Termasuk Tantangan

Berbagi anekdot dan pengalaman dari kehidupan dan bagaimana seorang HRD dapat mengelola diri selama work from home dapat membangun hubungan yang nyaman.

Mimpi buruk, anak-anak yang mengganggu ketika bekerja atau bisa juga orang tua yang terlalu khawatir tentang kerja keras.

Hal pribadi bisa terlihat sepele jika dibandingkan dengan krisis yang dihadapi.

Namun, ini akan membangun suasana dan keterbukaan orang-orang di perusahaan. Tambahkan juga sedikit humor di cerita Anda.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Talent Management

3. Membuat Koneksi 

Bekerja dari rumah tidak hanya menantang diri secara pribadi bagi banyak karyawan.

Tapi juga mengubah konteks budaya dalam tim maupun perusahaan.

Sebagai HRD, gunakan beragam alat digital dan media komunikasi di perusahaan untuk menumbuhkan rasa keterhubungan dan kepemilikan di semua tingkatan dalam struktur perusahaan.

Buat happy hour secara virtual, menonton film bersama dan memberi konten-konten lucu pada keseharian. Ini akan menunjukkan betapa Anda peduli dengan karyawan.

4. Tanamkan Optimisme, dari Dalam ke Luar

Bantu orang-orang di perusahaan agar mereka dapat mempertahankan optimisme bahwa hari-hari baik akan terus datang.

Hal ini akan membantu mereka bersemangat dan menguatkan tekad untuk bertahan di masa-masa sulit.

Tentu, ini harus dimulai dari diri Anda sendiri.

Tanamkan terlebih dahulu keberanian, optimisme, kasih sayang, integritas dan tujuan Anda sebagai HRD perusahaan.

5. Bantu Segala Kesulitan Karyawan

Sebagai HRD, dalam membangun empati kepada karyawan. Anda juga dapat membantu mereka dalam memudahkan segala urusan administrasi karyawan.

Misalnya, mereka menggunakan aplikasi software HR untuk mengajukan cuti, lembur maupun izin lainnya.

Saat PSBB dan WFH, Anda juga dapat meminta mereka untuk mengajukan penggantian uang yang mereka gunakan untuk keperluan internet selama bekerja dari rumah.

Hal-hal administrasi seperti ini memang terlihat sepele, tetapi disaat krisis, hal sekecil apapun dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi karyawan.

Baca Juga: Masalah Pada Sistem Penggajian Perusahaan dan Solusinya

6. Kelola Karyawan Dengan Aplikasi Mekari Talenta

Anda juga dapat menggunakan Mekari Talenta, penyedia software HRIS yang siap membantu HRD membangun empati dengan karyawan.

Tidak hanya segala pengajuan, Mekari Talenta juga bisa mengelola absensi, jam kerja hingga penggajian di akhir bulan.

HRD maupun karyawan sama-sama dimudahkan dengan tidak adanya administrasi yang berbelit ataupun berulang.

Cari tahu selengkapnya mengenai produk Mekari Talenta di website Mekari Talenta atau coba demo gratis Mekari Talenta secara langsung.

Tertarik untuk mencoba Mekari Talenta?

Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar dibawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Septina Muslimah
Seorang professional yang teliti dan detail. Ia memiliki minat tinggi dengan content writing dan digital marketing, serta aktif mengasah keterampilan menulisnya agar dapat membagikan informasi tentang HR lebih baik.